25.4.08

Resensi Film "A Beautiful Mind"


Pemikiran manusia seringkali mengalami suatu dinamisasi, entah itu mengarah pada kemajuan atau bahkan kemunduran. Pemikiran merupakan proses perdeban antara kita dengan diri kita. Secara sadar ataupun tidak sadar kita pasti melakukan hal tersebut.
Tokoh utama dalam film ini bernama John Nash. Ia adalah seorang ilmuwan matematika yang tentunya lebih sering mengutak-atik angka. Kehidupan pun ia jabarkan dengan angka-angka. Hal inilah yang menghadapkan ia dengan penyakit psikologisnya. Hingga akhirnya ia selalu dihantui oleh mimpi ataupun fantasinya. Dalam fantasinya ia seolah-olah berada dalam keanggotaan rahasia (intel) departemen pertahanan Amerika Serikat yang sedang melakukan spionase ataupun pelacakan terhadap pemboman yang akan dilakukan Rusia. Penyakit ini dinamakan schizophrenia yang memiliki gejala-gejala paranoid terhadap sekitarnya.
Tak ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit sejenis ini, hanyalah lingkungan ataupun kesadaran dari seseorang tersebut. Seringkali dilakukan suatu langkah pengobatan, namun selalu berakhir dengan nilai nol besar. Setiap kali pengobatan nantinya ia akan kembali pada situasi yang serba fantasi, kesemuan belaka. Hingga pada suatu ketika istrinya yang bernama Allicia melakukan dekonstruksi ulang terkait fantasinya itu. Ketekunan, kesabaran yang berselimutkan rasa kasih sayang akhirnya membuahkan hasil yang positif. John Nash akhirnya dapat kembali pada kehidupannya yang semula, walaupun masih sering ditemuainya fantasi-fantasi tersebut berada di sekitarnya ia tidak mengindahkannya.
Akhir dari cerita ini adalah pada saat John Nash menerima penganugerahan Nobel di Swedia pada tahun 1994. berkat teori ekulibriumnya yang banyak berjasa pada teori-teori ekonomi. Ia menutup penganugerahan tersebut dengan kata “Aku selalu percaya akan angka. Dalam persamaan dan logika, yang membawa pada akal sehat. Tapi setelah seumur hidup mengejar, aku bertanya, apa logika sebenarnya? Siapa yang memutuskan apa yang masuk akal? Pencarianku membawaku ke alam fisik, metafisik, delusional, dan kembali. Telah kudapatkan penemuan penting dalam karirku, hidupku. Hanya dipersamaan misterius cinta, alasan logis bisa ditemukan”.
A Beautiful Mind adalah sebuah buku dan film yang memenangkan academy Award (dibintangi Russel Crowe, Ed Harris, Jennifer Connelly, Christopher Plummer, dan Paul Bettany). Film ini untuk mengenang Alfred Nobel John Nash dan pengalamannya mengalami schizophrenia.

2 komentar: